Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan Salam kenal dan Terima kasih atas perkenannya menjawab pertanyaan-pertanyaan saya sebagai bahan kajian diskusi via email ini.
Pertanyaan :
Di dalam Surat Al
Baqarah diceritakan tentang awal mula penciptaan
Manusia..."...sesungguhnya Aku akan menciptakan di bumi seorang
khalifah..." namun Malaikat protes " ...mengapa Engkau menciptakan
seorang yang akan membuat kerusakan...". Dari dialog ini seolah-olah sebelum
terciptanya Manusia adalagi penciptaan Makhluk lainnya dibumi namun mereka
berbuat kerusakan.Bagaimana penafsiran ayat ini sesungguhnya dan apakah ibrah
dari dialog antara Allah dg Para Malaikat ini ?Jazakallah
Agus Warsito agus_warsito80@yahoo.com
JAWABAN:
Walaikumussalam Wr. Wb.
Terima kasih atas perhatiannya mengikuti konsultasi Syari’ah selama ini. Anda juga bisa mengakses via: http://muhammad jamhuri.blogspot.com.
Terkait dengan beberapa pertanyaan dan bahan diskusi yang Anda ajukan. Berikut ini kami mencoba memberikan jawabannya. Hanya kepada Allah kami berserah diri. Sesungguhnya Dia Maa Mengetahui dan Maha Meliputi.
Dalam menafsirkan
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
- Ibnu Abbas berkata, “Yang pertama
menempati bumi adalah bangsa jin, lalu mereka berbuat kerusakan dan saling
membunuh, lalu Allah mengutus Iblis membunh mereka dan bangsanya hingga
mereka terpojok ke daerah-daerah pegunungan dan laut. Kemudian Allah
menciptakan Adam untuk ditempatkan di muka bumi.
- Abu Ja’far al-Rozi meriwayatkan
dari al-Rabi’ bin Anas dsri Abu al-Aliyah saat menafsirkan ayat di atas
berkata, “Allah menciptkan malaikat di hari Rabu, meciptakan jin di hari
Kamis, dan menciptakan manusia di hari Jum’at. Lalu bangsa jin melakukan
kerusakan, maka para malaikat turun memerangi mereka. Oleh karena itu,
malaikat mengetahui sifat mereka yang melakukan kerusakan, sehingga ketika
Allah akan menciptakan manusia, bertanya: “Apakau Engakau akan menciptakan
orang yang akan melakukan kerusakan di permukaan bumi?”
- Mujahid dan Abdullah bin Amr
berkata, “Jin dan keturunannya tinggal di bumi 2000 tahun sebelum
diciptakannya Adam, mereka melakukan kerusakan di bumi dan saling
membunuh, lalu Allah mengutus tentara dari bangsa Malaikat dan memerangi
mereka hingga mereka terpojok di lautan, oleh karena itu malaikat bertanya
hal itu saat Allah akan memberitahu akan menciptkan manusia.
- Mubarok bin Fadholah dari al-Hasan
berkata, “Allah berkata kepada malaikat bahwa Dia akan menciptkan khalifah
di atas bumi, lalu Allah memberitahu bahwa sifat manusia yang akan
diciptakannya begini dan begini, kemudian Malaikat bertanya: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Pendapat in juga
didukung oleh Qotadah dan Abdurrozak bin Ma’mar
- Ibnu Jarir berkata:, “Timbulnya
pertanyaan malaikat tersebut setelah Allah memberitahu malaikat tentang
sifat manusia dan Allah mengizinkan malakat untuk bertanya. Lalu Allah
menjawab "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Sedangkan Musrhofa al-Maraghi dalam kitabnya “Tafsir al-Maraghi” mengemukakan dua pendapat utama, yakni:
- Pendapat Ulama Mutaqoddimin
(Salaf): menyerahkan perkara ini kepada Allah dalam hal maksud dan tujuan
ayat ini, sambil meyakini bahwa Allah tidak menceritakan sesuatu kecuali
agar kita dapat mengambil pelajaran untuk kebaikan akhlak dan amal kita.
Setidaknya, dari ayat tersebut memberikan hikmah sebagai berikut:
- a.
Agar
manusia berserah diri dan tidak terlalu sibuk mencari rahasia dibalik
penciptaan Allah, karena Malaikat sebagai makhluk paling taat dan dekat pada
Allah saja tidak mampu mengetahuinya, apalagi kita.
b.
Agar manusia tunduk pada Allah,
karena Allah-pun menginginkan agar malaikat tunduk pada keputusan Allah dengan
jawabannya “Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang kamu tidak ketahui”
c.
Allah mengizinkan makhluknya untuk
bertanya dan encari jawaban suatu hikmah dari penciptaan, lalu menyerahkannya
kepada Allah agar mendapat ilmu yang berguna
d.
Sebagai hiburan bagi Nabi, karena
Nabi menghadapi pendustaan dan pertanyaan serta perdebatan dari Kuam Musyrikin
atas risalah Nabi. Demikian juga halnya Allah yang mendapat pertanyaan dari
Malaikat. Bila Allah saja ditanya Malaikat, apalagi Nabi yang ditanya dan
didebat oleh manusia )kaum Musyrikin)
2. Pendapat Ulama Mutaakhirin (Kontemporer):
-
Pertanyaan yang diajukan Malaikat kepada Allah adalah
karena mereka ingin mengetahui hikmah dibalik penciptaan. Dan Allah menjawab
bahwa Allah menyimpan segala hikmah dalam penciptaan tersebut. (pendapat ini
merupakan pendapat Rasyid Ridho)
Dengan demikian, dari penjelasan
di atas, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
- Memang sebelum Adam as (bangsa manusia) diciptakan, sudah ada makhluk Allah yang menempati bumi, yakni bangsa jin. Mereka melakukan kerusakan, sehingga ketika Allah memberitahu para malaikat bahwa Allah akan menciptakan khlaifah di atas bumi, para Malaikat pun mengajukan pertanyaan seperti yang tersebut adalam ayat tersebut.
- Timbulnya pertanyaan yang diajukan malaikat kepada Allah "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" dapat dikarenakan dua hal:
- Malaikat mengetahui sifat makhluk sebelumnya yakni jin yang tinggal di bmi dan mereka berbuat kerusakan di atas bumi. Sehingga saat Allah memberitahu akan menciptakan khlafiah, malaikat mengajukan pertanyaan tersebut
- Saat Allah memberitahu bahwa Dia akan meciptkan manusia, Allah memberitahu juga kepada malaikat bahwa sifat dan kelakuan manusia akan melakukan kerusakan dan pembunuhan, sehingga malaikat mengajukan pertanyaan tersebut
- Manusia
pertama adalah Adam, dan manusia adalah anak keturunan Adam. Sebagaimana
hadits-hadits Nabi saw menjelaskan hal itu, di antaranya:
عن ابن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم
خطب بمكة فقال : " يأيها الناس إن الله قد أذهب عنكم عَيْبَة الجاهلية وتعاظمها
بآبائها . فالناس رجلان : رجل بَرّ تَقِيّ كريم على الله ، وفاجر شقيّ هيّن على الله
. والناس بنو آدم وخلق الله آدم من تراب
Dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw berkhutbah di
Makkah dan bersabdam “Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah telah menghilangkan kebanggaan jahiliyyah dan
nenek moyangnya. Maka manusia hanya dua; orang baik, bertaqwa dan mulia di sisi
Allah, dan orang sengsara dan hina di sisi Allah. MAnusia adalah anak keturunan
Adam, dan Allah menciptakan Adam berasal dari tanah” (HR: Tirmidzi)
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : « الناس ولد آدم وآدم من تراب »
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,
“Manusia adalah anak keturunan Adam, dan Adam berasal dari tanah”.
Demikian, Wallahu a'lam bish showab
Muhammad Jamhuri
Terima kasih saikh ini setidaknya membuka tabir ada kehidupan sebelum nabi Adam.Ada satu pertanyaan ,apa ini merupakan kesimpulan dari jumhur ulama,atau hanya baru sebagian?karen belum ada penjelasan yang menggambarkan kehidupan makhluk kala itu?
BalasHapussyukron ust, saya jadi lebih paham, ijin share ustadz.
BalasHapusby: www.dakwahsyariah.com